Dalam perawatan tanaman cabai dapat dilakukan juga pemberian pupuk daun dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Pemberian masingmasing bahan tersebut bertujuan agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang oleh hama penyakit.
- Pupuk daun
- untuk memenuhi kekurangan zat–zat tertentu yang tidak tersedia pada pupuk akar,
- menjaga agar tanaman tidak jenuh dengan pemberian pupuk akar yang berlebihan, dan
- untuk menjaga agar struktur tanah tidak rusak akibat pemberian pupuk buatan.
- Jarak penyemprotan harus diperhitungkan agar pendistribusian pupuk dapat diterima secara merata oleh daun tanaman. Jadi, seluruh daun tanaman harus basah terkena semprotan tersebut.
- Lakukan penyemprotan pada pagi hari saat udara cerah dan sinar matahari tidak terlalu terik (sekitar pukul 09.00). Jika disemprotkan pada siang hari, akan banyak larutan air dan pupuk yang menguap ke udara.
- Ketika tanaman mulai berbunga atau mulai mengeluarkan tunas baru, sebaiknya tanaman dihindarkan dari upaya penyemprotan. Pada saat ini, tanaman sangat peka terhadap benda asing. Tunas muda akan mati atau bunga akan berguguran terkena semprotan. Jadi, penyemprotan sebaiknya dilakukan pada saat tunas muda sudah menumbuhkan daun yang cukup tua atau bunga sudah menjadi bakal buah.
- Sebaiknya jangan mencampurkan pupuk daun dengan bahan kimia lain, kecuali kalau ada penjelasan bahwa pupuk itu aman dicampur dengan bahan kimia lain.
- Zat pengatur tumbuh (ZPT)
Petani menggunakan ZPT semata-mata tidak untuk memacu pertumbuhan tanaman, melainkan untuk mencegah terjadinya gugur bunga dan buah, memperbaiki mutu buah, dan meningkatkan hasil buah. Dari beberapa penelitian dan pengalaman petani, penggunaan ZPT dapat meningkatkan hasil hingga 50%. Namun, peningkatanini bukan hanya disebabkan oleh ZPT saja, melainkan juga karena pengaruh pemupukan.
Sebagaimana pupuk daun, pemakaian zpt juga harus dilakukan dengan hati–hati. Jangan pernah sekali–kali melanggar aturan yang tertera pada label kemasan.
- Membuat sendiri pupuk daun organik dan hormon tanaman organik
Pupuk daun organik Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat pupuk daun organik di antaranya pupuk hijau atau kacang-kacangan, dedak, dan air dengan perbandingan masing-masing sebesar 1 : 1 : 1. Cara pembuatannya sebagai berikut.
1) Hasil pangkasan tanaman (pupuk hjau) dan dedak dicampur sampai merata, lalu dimasukkan ke dalam karung yang diberi lubang udara.
2) Kemudian campuran dimasukkan ke dalam drum dan rendam dengan air, lalu drum ditutup.
3) Setelah 45 hari, drum dibuka lalu air rendaman disaring.
4) Cairan hasil saringan merupakan pengganti pupuk daun sekaligus pupuk daun organik.
Hormon tanaman organik Berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman. Cara pembuatannya sebagai berikut.
1) Ambil tunas air dari tanaman cabai.
2) Siapkan 10 g gula pasir dan 20—30 g gula merah.
3) Tunas air dirajang-rajang kecil.
4) Taburkan gula di atas rajangan, lalu tutup dengan plastik dan letakkan di tempat yang sejuk;
5) Setelah 5—7 hari, rajangan tersebut akan mengeluarkan cairan;
6) Tambahkan air sampai seluruh rajangan terendam air.
7) Biarkan sampai rajangan membusuk dan larut ke dalam air.
8) Setelah benar-benar larut, saring air rendaman tersebut.
9) Hasil saringan inilah yang berfungsi sebagai hormon atau perangsang pertumbuhan tanaman.
Sumber : Pertanianku
0 komentar:
Posting Komentar